Alhamdulillah,:)
Telah terbit antologi pertamaku dalam proyek keroyokan "My Collection" yang diadakan oleh Mbak Nieyy Nur Hanifah. Semoga ini menjadikanku lebih semangat lagi, meski bary terjun ke dunia kepenulisan.
Nawaitu,,
,,Pena ku masih tergenggam dijemari,menuntunku mengaksarakan kata demi kata syairku,,karna dengan pena aku berkarya,,,
Alhamdulillah,:)
Telah terbit antologi pertamaku dalam proyek keroyokan "My Collection" yang diadakan oleh Mbak Nieyy Nur Hanifah. Semoga ini menjadikanku lebih semangat lagi, meski bary terjun ke dunia kepenulisan.
Nawaitu,,
Assalammualaikum Cinta
Waalaikumsalam Rindu
Duhai bakal imamku
Jangan biarkan hadirmu sekejap mata
dan jangan biarkan kebersamaan kita hanyalah sementara
Sesungguhnya
Jika tidak kerana kurniaan Allah dan rahmat dari-Nya
nescaya tidak ada seorang pun daripada kamu yang bersih
Iaitu bersih daripada perbuatan keji dan mungkar selama-lamanya
Mendalam sungguh cinta Allah kepada hamba-Nya
Sebab itulah Cinta bukan MELEMAHKAN tapi MENGUATKAN
dan Cinta juga bukan MENYEDIHKAN tapi MENGGEMBIRAKAN kita..
Di antara 7 petala langit dan 7 petala bumi ada 7 petala cinta
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku
Tiada yang lebih baik daripada pilihan Tuhan
Mungkin kebaikan itu bukan pada yang terpilih
Tetapi pada jalan yang Kau pilih
Semoga Cinta ini bukanlah sebuah nasib..
Pada pendar senja yang menipis
Tertinggalkan jingga yang manis dpinggiran malam
Bersama senyuman yang menjelma
Ingin menggapai lentera yang menanti
Kulangkahkan kakiku menuju rumahMU
Di iringi tembang dzikir juga tabuhan gendang
Bersama nyanyian dari syurga,
Mengajakku untuk menjemput itu
Satu jangkah ku langkahkan kakiku
Ku ketuk pintuMU,
Ku hempaskan sajadah kosong dihadapanku
Dingin,,ya memang dingin
Karena inilah yang ku cari
Lihatlah!!
Kau penuh saksi memandangku
Ku penuh sayu memandangMU
Air mataku tiada bearti dihadapanMU
Ku ingin menemuiMU,
Ku ingin menjadi kekasihMU
Lihatlah!
Kini sorban dariMU tlah menutupku
Menutup diriku dari manisnya dunia
Menutup jiwaku penuh makna
Menutup bungaku dari panasnya dunia
Iya,,ini sorban.dariMU
Lihatlah!
Kumulai bercerita lewat hatiku padaMU
Ketika perempuan-perempuan dari langit menemuiku
Kuingin beranjak dari sujudku
Kuingin bersanding bersamanya
Namun,,KAU katakan jangan
“Ini belum waktumu”
Ketika do‘a do‘a.tiada pernah sayu
Ketika tembang-tembang syurga masih bersahutan
Aku akn tetap pada sujudku
Sujudku padaMU,
Jua setia pada sorbanku
Sorban yang KAU berikan untukku
Sebening embun yang tetesannya masih tersisa diubun
Seharum kasturi yang tanpa meninggalkan bekas
Sehangat mentari yang sinarnya selalu menjemputku
Menghujani setiap relung hati diantara celah-celahnya
Menyusup perlahan dari sebuah nama
Terukir jelas itu adalah KAU.
Biar saja aku menikmati sujud pagiku
Bersama sebuah nama dalam dada
Juga seuntai bunga cinta yang kurasa
Sebab beginilah caraku menikmati rindu ini
Berjejer dalam latarnya jiwa
Seuntai bunga cinta yang kusebut itu dirimu
Merasuk dalam setiap kalimat puisiku
Agar tak terselip satu huruf didalamnya
Yang terukir itu adalah tentang kita
Sebab aku ingin menuntaskan cerita tentang sang bunga
Yang merinsukanmu dalam seuntai bunga cinta
Senja yang mulai merangkul sang malam
Terbias terakhir percikan cahaya
Menampakan kilatan jingganya yang menyentuh hati
Mengingatkanku pada syahdunya hadirmu dalam hidupku
Hanya dalam pekatnya malam ku mampu mengulangnya kembali
Terdiam,,
Namun aku harus berteriak dalam hati
Namamu yang dulu selalu terukir dalam ingatanku
Tercipta syahdunya dalam karyaku
Bungapun berduri tlah berlabuh pada sang putik
Tergenggam erat pada jemari agar takkan pudar
Namun terasa sakit semakin aku genggam
Semakin perih yang aku rasakan
Begitulah rindu ini hadir untukmu
Satu yang tak kan pernah mati
Ini adalah rinduku pada syahdunya hadirmu
Ayah bunda,,
Salahkah jika aku ingin syahdunya kata yang dulu
Peluk aku sekejap agar tak serapuh kayu saujana
Tuhan,,
Haramkah aku merasakan syahdunya kerinduan yang membekas dihati
Syahdunya dendangan cerita cerita skenario bak sandiwara dalam romeo dan juliet
Tuhan,,
Peluk ak sekejap
Agar air mata ini berhenti tak bergulir
Atas sengsaranya aku menikmati sendiri kesyahduan merinduinya yang tak pernah termiliki
Hujan,,
Tunggu sebentar,,
Jangan kau teteskan rintikmu pada kepalaku
Yang sejak tadi mengingat kenangan yang tercecer
Karna rintikmu akan menggenangkan lebih dalam lagi
Biar saja perlahan aku sapu dari memory ingatanku
Hujan,,
Sebentar saja aku ingin cerita padamu
Tentunya bukan apa apa buatmu
Yang terkadang air mata ini tersaju
Kadang canda yang renyah tersuapkan
Dalam irama lagu kenanganku disini
Sekejap saja aku mohon,,
Agar aku bisa memanggil tuan yang sejak tadi terdiam disudut dinginmu
Ingin aku genggam erat jemarinya
Dan ku kecup keningnya lewat swara guyurmu
Namun,,
Ia hanya bayang saja yang aku tunggui
Yang terindui tak pasti
Ceritaku padamu hujan
Sudah cukup untuk aku bisikan padamu
Lanjutkan kembali derasnya rintikmu
Agar semua kenangan itu tersapu dengan terpaan anginmu
Menyapa senja adalah caraku merinduimu
Mengecup kemuningnya adalah caraku mencintaimu
Biasan merah saganya adalah permadani lara untukku
Rindu ini milikmu,,
Cinta ini untukmu,,
Namun biar luka ini jadi milikku dan hanya untukku
Karna masih kucium segar wangi luka
Seberkas hati yang luka
Aku titipkan pada senha
Agar ia terbenam bersamanya
Tertiup angin yang hilang entah kemana
Biar nyeri dihati tak kurasa jua
Hingga aku tahu
Akan terganti oleh mentari
Yang selalu mengetuk jendela hat
Mengganti seberkas hati yang luka
Dengan senyum cintaNYA yang kurindui