Sama sama menyakiti,,
Buat apa saling memandang
Sama-sama melukai,,
Buat apa saling mengadu
“aku,!! memang menyakiti tapi lebih kejam dirimu”
Sorak sang pedang
“ya,,memang berdarah dan menyakitkan,
Tapi bukankah hanya sesaat,obatpun sudah ada”
“Lihatlah!!
Kaupun manis,pandai dirangkai jadi sebuah syair,rayuan dan mampu meluluhkan hati
Tapi taukah,,kau kejam!!
Kau mampu melukai hatinya,
Kau ciptakan goresan goresan pedi dihatinya,,
Masih mau berontak juga!!
Menyakitkan!!
Lihatlah!
Lukanya masih segar belom terbalut keindahan
Kau datang dari mulut-mulut orang yang congkah padanya
Ahh,
Baumu memang harum,
Memang indah,
Namun tajamu lebih dari aku
Kadang saja pak tua dalam sajakpun tak mau menyentuhmu
Beginikah kau memperlakukan menyakiti hatinya?
Sama sama kita menyakiti dan melukai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar