Jumat, 02 Agustus 2013

SYAHDUNYA RINDU

Senja yang mulai merangkul sang malam
Terbias terakhir percikan cahaya
Menampakan kilatan jingganya yang menyentuh hati
Mengingatkanku pada syahdunya hadirmu dalam hidupku

Hanya dalam pekatnya malam ku mampu mengulangnya kembali
Terdiam,,
Namun aku harus berteriak dalam hati

Namamu yang dulu selalu terukir dalam ingatanku
Tercipta syahdunya dalam karyaku

Bungapun berduri tlah berlabuh pada sang putik
Tergenggam erat pada jemari agar takkan pudar
Namun terasa sakit semakin aku genggam
Semakin perih yang aku rasakan
Begitulah rindu ini hadir untukmu

Satu yang tak kan pernah mati
Ini adalah rinduku pada syahdunya hadirmu

Ayah bunda,,
Salahkah jika aku ingin syahdunya kata yang dulu
Peluk aku sekejap agar tak serapuh kayu saujana

Tuhan,,
Haramkah aku merasakan syahdunya kerinduan yang membekas dihati
Syahdunya dendangan cerita cerita skenario bak sandiwara dalam romeo dan juliet

Tuhan,,
Peluk ak sekejap
Agar air mata ini berhenti tak bergulir
Atas sengsaranya aku menikmati sendiri kesyahduan merinduinya yang tak pernah termiliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar